welcoming guest
Wednesday, December 19, 2012
Dera Dera Desember
Menderalah hingga jauh
Seret aku dalam masa masa lewat
Dimana jiwa ranting kan patah
Terlapiskan badai
Maka patahlah sudah
Seret aku dalam derai hujan darah
Jiwa ranting kan patah
Peranti rajut laba-laba
Badai
Ombak
Bayang bayang
Maka patahlah sudah
Deralah aku hingga jauh
Dera aku dalam hujan darah
Telah kita tahui
Aku sedang bergaun biru
Sedang
Sedang...
Dia...
Aku tak bisa berpusing
Kan kah kau urungkan jua
Lagi...
Kan kah kau menyeret diri dalam Desember
Kembali...
Sedang
Sedang...
Dia...
Kembali deralah aku hingga jauh
Kelamkan langit bermendung kata
Seret aku dalam masa lewat
Aku
Malu
Sedang
Sedang...
Dia...
Gaun merah
Kembang kembang rose darah
Berlian pun jantungnya
Aku
Malu
Tak miliki jantung
Dalam bilik putih akan selalu ada celah
Debu debu
Butir pasir
Kerikil
Pun koral
Menyusup untuk tahu tanya
Aku menolak
Tapi angin hanya berhembus
Berpusing
Menampar nampar
Lenyap
Mendayu kembali
Aku ini bukanlah jiwa karang
Kan lah kita tahui
Hanya ranting
Dan gaun biru ini tak pula kau tanggal
Sedang
Sedang...
Dia...
Selalu bergaun rose darah
Kan lah kita tahui
Dalam bilik putih akan selalu ada celah
Aku hanya menyukai desir desir angin
Walau hilang walau datang
Maka datanglah
Jika kau ingin tinggal
Menetaplah
Tapi jika kau ingin bebas
Terbanglah
Juga dia
Terbanglah sudah
Aku
malu
Sedang dia
Aku tak berjantung...
Dera dera Desember
Deralah aku hingga jauh
Jiwa jiwa ranting kan patah
Maka patahlah
Peranti rajut laba laba
Maka terajutlah
Dera dera Desember
Cukup dera aku hingga penghujung Januari
Desember kelabu, hari 19, malam 20
Cukuplah 2012 saja
--Anitableau
xoxo
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment